Manusia tertinggi di rantai makanan mahluk Hidup siklus Top Predator terus melekat di Manusia, Tamak Rakus dan saling tikam antar sesama, Bebagai cara membunuh harimau baik langsung ataupun tak langsung terus terjadi di Aceh , Pembukaan Hutan di Kantung Kantung Habitat di Hutan Aceh semakin memperparah kondisi Habitat Harimau seperti Taman Nasional Gunung Leuser yang kini hanya sebagai Simbol perlindungan, Taman Nasional yang berbentuk gunung hanya kiasan belaka,
Kini kearifan Lokalpun tentang perlindungan harimau juga kian terkikis diganti dengan pelaku Bisnis perkebunan, Globalisasi Ekonomi mempercepat Kematian harimau di Hutan Aceh secara langsung dan tak Langsung membunuh harimau sumatera di Aceh,
Saat ini Konsesi Tambang dan Perkebuna Sawit Efek Ekonomi Global kian menembus lokal dengan memporakporandakan Habitat Harimau di Hutan Aceh, Manusia Global secara Langsung dan Tak Langsung mempercepat harimau mati di Alam liar Aceh
Kontek Perlindungan harimau hanya sebatas kertas Pemangku Kekuasaan Tak mampu menjaga Harimau dan habitatnya ,bermacam Aksi pembunuhan dan perburuan juga pembukaan habitat harimau di Hutan tak terelakan , Manusia Mega predator Pembunuh harimau telah melampui batasanya Tamak dan rakus akan ekonomi,
Belum lagi Aksi Laknat perburuan dan Pembunuhan induk harimau, Pemerintah Hanya diam ditempat dalam upaya perlindungan Harimau sumatera, Punahnya harimau cepat atau lambat akan terjadi , Peran dan tanggung jawab pemerintah untuk upaya preventif perlindungan harimau harus segera dibuat, Harus ada kawasan yang dilindungi dengan tidak main main , harimau diambang kepunahan,manusia sebagai predator atau mansuai sebagai khalifah penjaga harimau sumatera, semua ini perpulang kepada Pengambil Kebijakan di Aceh apakah mau menjadi Manusia Predator ??atau Khalifah penjaga Harimau Sumatera??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar